Senin, 03 Desember 2012

Menikmati Pesona Jayapura

Jayapura dari Menara tvri

Papua memang terkenal dengan keindahan alamnya, tak terkecuali Jayapura. Ibu kota Papua Timur ini menyimpan sejuta pesona. Saat masih di angkasa saja, menjelang mendarat di Bandara, mata sudah dimanjakan dengan pemandangan cantik Danau Sentani yang serasa menyapa kita. Danaunya yang terhampar luas itu dihiasi dengan pulau-pulau kecil di tengahnya. Bukit-bukit berderet mengelilingi bak benteng yang menjaga agar air danau tidak tumpah terbuang dengan percuma. Uniknya, di perbukitan itu pohon tumbuh tidak merata. Di satu sisi pepohonan menghijau dengan lebatnya, di sisi lain tampak gundul hanya ditumbuhi rerumputan semata. Hingga roda pesawat menyentuh landasan, pemandangnan yang dasyat ini membuatku tak ingin memalingkan muka dari jendela sambil jeprat-jepret menekan tombol kamera.

Dari Bandara Sentani menuju kota Jayapura, hanya ada satu jalan yang menghubungkannya dan akan menjadikan satu keasyikan tersendiri bagi kita. Jangan lupa arahkan pandangan ke sebelah kanan, karena Danau Sentani akan dapat kita nikmati dari jarak dekat. Selain danau, bukit di kanan kiri jalan dan birunya langit yang dihiasi awan putih akan menjadi pemandangan yang sulit untuk dilupakan. Rasanya dengan menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan saja, sudah bagaikan melakukan rekreasi rasanya.

Nah, tempat yang wajib dikunjungi saat ke Jayapura adalah Jayapura City. Sebuah tempat di puncak bukit yang juga terkenal sebagai Menara TVRI, karena di tempat ini terdapat pemancar milik TV berplat merah tersebut. Saat ini sudah hampir semua stasiun TV meletakkan pemancarnya di sini. Di tempat ini terdapat tulisan “Jayapura City” yang sangat besar dan kita dapat melihat kota Jayapura dan bukit yang ada di sekitarnya dari atas. Kota yang terletak di pinggir teluk ini bisa terlihat semua bagiannya dengan jelas. Laut Pasifik yang lepas juga bisa kita nikmati keindahannya. Saat aku kesini bertepatan dengan datangnya sang senja, sehingga kerlap-kerlip lampu kota menambah semarak suasana. Untuk mendapatkan gambar yang bagus, kita harus meniti penyangga tulisan raksasa sehingga diperlukan kehati-hatian dan menjaga keseimbangan dengan seksama. Bagi yang takut ketinggian, disarankan agar tidak mencoba melakukannya.

Turun dari kota sangat disarankan dilakukan pada pagi hari, karena kita dapat melihat sunrise dari Teluk Yotefa yang juga terletak di pinggir jalan raya.  Meskipun aku sampai sini sudah jam 6.30 dimana matahari sudah terlihat tinggi, tapi pemandangannya tetap tak kalah indah. Jangan lupa mampir ke Pasar Induk yang tak jauh dari teluk ini untuk sekedar membeli buah tangan berupa ikan asar (asap). Biasanya ikan yang diasap selama berjam-jam ini berupa ikan cakalang atau ekor kuning yang besar-besar dengan kisaran harga antara 25rb hingga 60rb per ekor tergantung pada besar kecil ukurannya.

Kuliner yang banyak ditemui apalagi kalau bukan ikan? Dan ternyata ikan mujair dan bandeng yang justru  banyak ditemukan di warung makan ataupun restoran. Aku agak kaget karena harga bandeng per porsi mencapai 45rb, sudah termasuk sayur lodeh dan sambel kacang sebagai cocolan. Sementara ikan mujair rata-rata dihargai 60rb per porsi. Lumayan mahal memang. Maka siapkan merogoh kocek lebih dalam, karena harga-harga di sini sepertinya dua kali lipatnya Jakarta. Ada juga buah khas bernama Matoa yang isinya seperti rambutan tapi ada aroma duriannya , tapi sayang pas lagi bukan musimnya, jadi akupun tak bisa menikmati rasanya.

Jika di daerah lain ada musim hujan dan kemarau, maka seperti halnya di Timika, di Jayapura juga tidak mengenal musim. Cuaca bisa berubah sangat cepat dan hujan bisa turun kapan saja semaunya. Pada saat matahari memancarkan sinarnya, maka panas yang ditimbulkan akan sangat terik dan menyengat hingga mata dibuat silau karenanya. Mungkin panasnya bisa dua kali lipatnya Jakarta.

Penginapan harganya malah tidak terlalu mahal. Aku bisa dapat hotel yang bersih, aman dan nyaman cukup dengan 270rb saja. Namanya Hotel Kartini yang letaknya persis di samping Markas Polisi. Sedangkan untuk penerbangan dari Jakarta ke Jayapura memakan waktu lebih kurang 6 jam dengan harga tiket mulai dari 1,5juta.

Meskipun mata kita sangat dimanjakan dengan panorama yang tak terkira, bagi para wanita tetaplah anda waspada. Karena peredaran minuman keras lebih leluasa, maka hal ini juga berdampak pada tingkat keamanan dan kriminalitasnya. Jadi disarankan apabila malam telah tiba, akan lebih baik jika berdiam diri di kamar saja. J

Ayo ke Papua..!

Danau Sentani dari ketinggian


Kota Abepura


Menikmati Jayapura dari Menara tvri. Perlu keseimbangan prima

Sapa pagi dari Teluk Yotefa


Pedagang ikan asar di Pasar Induk Yotefa


Danau Sentani dari dekat


Awan di atas Papua. Rosaaa..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar