Minggu, 07 Juli 2019

PPDB DKI Jakarta yang Berakhir Bahagia


Setahun yangl anak Ragil masuk SMP Negeri di Jakarta dan tentunya menggunakan pendaftaran online PPDB. Mekanismenya sih sama, hanya saja waktu itu zonasinya masih per Kecamatan belum per Kelurahan seperti sekarang.

Alhamdulillah dia langsung keterima di SMP pilihan pertama dan ga perlu pakai acara deg-degan karena nilainya aman sehingga masuk urutan atas. Sempat ada drama karena awalnya salah dalam memilih sekolah tapi Alhamdulillah bisa diselesaikan setelah datang ke Posko.

Tahun ini giliran anak mbarep mau masuk SMA tapi untuk masuk SMA peringkat atas agak susah. Setelah lihat-lihat histori nilai tahun lalu plus nilai yang diterima lewat jalur Zonasi (anakku lewat jalur Non Zonasi), maka diputuskan untuk ambil Pilihan 1 di SMA 109 MIPA yang masuk kriteria menengah. Pilihan 2 dan 3 nya di SMA favorit ambil IPS.

Hari pertama dan kedua posisi masih aman. Pas hari ketiga ternyata posisinya sudah terlempar di semua sekolah. Langsung kepala nyut-nyutan meskipun selama beberapa hari terakhir sudah memperbanyak doa dan pasrah bongkokan sama Sang Pencipta.

Setelah bisa menguasai diri kusampaikan hal ini ke anakku. Sepertinya kamu ga dapat Negeri jadi kita harus cari pesantren seperti perjanjian awal kita dulu. Dan diapun setuju meskipun kulihat raut kekecewaan di wajahnya.

Mulailah aku nanya-nanya ke WAG Emak-emak SD anakku juga japri ke beberapa teman minta info pesantren mana yang masih buka. Ndilalahnya kok semuanya sudah tutup dan bahkan sudah ada yang mulai masuk. Akhirnya kembali aku memasrahkan diri sepenuhnya pada Allah, berserah diri di tengah doa, yakin bahwa semua peristiwa, kejadian serta apapun itu pasti atas ijinNya dan pasti Allah punya rencana yang terbaik buat anakku.

Satu jam menjelang penutupan pendaftaran mendadak ada japri masuk dari salah satu Mama teman SD anakku. Dia nanya memangnya sudah ga dapat Negeri ya mbak? Aku jawab iya karena sudah terlempar. Kemudian dia bilang kalau sudah terlempar bisa daftar lagi dari awal dan pilih sekolah lagi. Informasi yang sama sekali tidak aku ketahui karena dulu adiknya ga punya pengalaman terlempar dari daftar.

Dhuaaar..! Langsung dadaku berasa bergetar seperti dapat energi baru. Posisi saat itu sedang nyopir, maka langsung kupinggirkan mobil dan mulai buka web PPDB dan daftar kembali. Sempat telpon si mbarep apakah mau tetap di sekolah yang sama tapi jadinya ambil IPS atau ambil MIPA tapi di sekolah lain. Dia pilih tetap di SMA 109 saja.

Tanpa buang waktu aku mulai nunal-nunul keypad HP. Dan jreeeng..! Alhamdulillah dapat posisi aman. Langsung saat itu juga aku tergugu menangis tersedu-sedu sambil tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur. Sampai pendaftaran ditutup posisi sama sekali tidak bergeser.

Dan hari ini Sabtu, 6 Juli 2019 kami datang ke sekolah untuk lapor diri. Masya Allah, sekolahnya ternyata luas, masjidnya besar, lingkungannya hijau, sejuk dan bersih. Dan yang terpenting lapangan basketnya ada dua dan bagus. Ini sebenarnya yang jadi pertimbangan anak Lanang dalam mencari sekolah. Jadi pas banget. Padahal kami sama sekali belum pernah survey untuk melihat sekolah ini sebelumnya. Maklum selama ini hanya mengandalkan informasi dari internet.

Jika mengingat kembali proses mengikuti PPDB kemarin rasanya seperti sedang menunggu proses lahiran anak pertama. Ya mules, ya deg-degan, ya panik, pokoknya nano-nano banget deh. Jika yang lain galau karena sistem PPDBnya, diriku galau karena kudet. Hahaha..

Alhamdulillah semuanya sudah berlalu dan tinggal menyiapkan bagaimana ke depannya. Bismillah..