Jumat, 23 Agustus 2013

Mau Liburan Murah ke Pulau? Ayo ke Untung Jawa...!



Lebaran kali ini saya dan keluarga tidak mudik ke Jogja. Selain males bermacet-macetan, akhir Juni kemarin kami sudah liburan ke sana dan sempat mampir ke Dieng.

Mengingat anak-anak paling suka berenang dan ingin suasana lain,  tahu sendiri kan pantai di Ancol pasti padat kalau liburan seperti ini, mana airnyapun juga tak bersih. Setelah browsing cari referensi, akhirnya saya putuskan untuk liburan ke Pulau Untung Jawa yang berada di Kepulauan Seribu.


Pagi jam 07.30 kami start dari rumah di Depok. Rute yang diambil melalui tol dalam kota mengarah ke Bandara dan keluar di pintu tol Rawa Bokor. Tujuan kami adalah Dermaga Pantai Tanjung Pasir di Teluk Naga. Tak perlu khawatir tersesat karena di sepanjang jalan banyak petunjuk arahnya. Karena sebagian jalan ada perbaikan, total waktu yang ditempuh adalah selama 2,5 jam.

Sesampai di lapangan parkir yang cukup luas, sudah ada orang yang menawarkan perahu penyeberangan. Oh iya tarif masuk sekaligus parkir mobil di sini 24rb untuk 3 orang dewasa. Tak perlu khawatir meninggalkan kendaraan menginap, karena tempat ini dikelola secara resmi dan diberi tiket parkir sebagai tanda masuk. Jika ingin melepas dahaga, banyak terdapat pedagang es kelapa muda juga.

Dermaga Tanjung Pasir, Teluk Naga
Berhubung kami ingin segera sampai ke pulau, bergegas kami langsung menuju dermaga yang telah banyak berderet perahu yang bersandar menunggu penumpang. Kami pilih perahu yang agak besar karena anak saya Rayhan tampak agak ketakutan. Cukup lama juga kami menunggu karena perahu baru akan jalan jika sudah penuh. 

Di atas perahu, Rayhan tampat agak tegang.
Perlahan perahu mulai bergerak meninggalkan dermaga yang airnya kecoklatan. Makin jauh meninggalkan pantai, air laut pun berubah menjadi bening kebiruan. Hilir mudik perahu saling berpapasan membawa penumpang yang ingin berlibur sejenak melupakan hiruk pikuknya ibukota.  


Ini dia perahunya

Setelah perjalanan selama sekitar 30 menit, sampai juga kami di Pulau Untung Jawa dengan membayar 15rb per orang. Taraaa..! Dermaga telah tampak di depan mata. Ternyata di sekitarnya telah banyak pengunjung yang berenang di pantainya sehingga tampak ramai sekali. Untuk masuk ke pulau, tiap orang cukup membayar Rp 3.000 dan untuk anak-anak gratis.

Dermaga Pulau Untung Jawa
Meski lokasinya tak jauh dari Jakarta, air lautnya masih terlihat jernih biru kehijauan dan pantainya berpasir putih. Selain berenang, Bagi yang suka dengan permainan yang memacu adrenalin tersedia juga banana dan sofa boat dengan tarif Rp 25.000 per orang. Sedangkan sewa pelampung atau ban Rp 10.000 per orang. 


Suasana di pantai dengan latar belakang Dermaga

Jika ingin menginap, banyak homestay tersedia di sini dengan harga berkisar antara Rp 200-300 rb per kamarnya. Tapi makanan disini pilihannya terbatas. Meskipun di pulau, yang jual seafood hanya ada satu warung. Yang paling banyak adalah penjual gado-gado dan mie instant.  Tapi di sini ada makanan khas yang sangat saya suka yaitu keripik sukun yang rasanya gurih dan renyah. Selain untuk cemilan selama bersantai, juga bisa dijadikan untuk oleh-oleh.

Salah satu home stay
Pada saat menjelang senja, merapatlah ke sekitar dermaga. Di situ kita akan bisa melihat sunset yang spektakuler, tentu saja kalau cuacanya pas lagi cerah. Dengan latar depan perahu-perahu nelayan yang sedang bersandar, momen terbenamnya matahari menjadi terlihat eksotis dan romantis.

Sunset
Nah, begitu pagi tiba, jangan bermalas-malasan kembali menarik selimut setelah sholat shubuh. Bergegaslah ke Pantai Timur untuk menunggu sunrise yang juga tak kalah cantiknya. Sambil menyeruput secangkir kopi dan ditemani semilir angin dan deburan ombak, menjadikan kita berasa sedang berada di pintu surga. Hehe.. Lebay ya.. Kita bisa juga menikmati rimbunnya hutan bakau dan jika beruntung akan bertemu dengan beberapa spesies burung yang mungkin tidak akan kita temui di Jakarta.

Menyongsong pagi
Bergembira ria

Saat berkeliling pulau, saya melihat bahwa potensi pariwisata disini telah dikelola dengan baik oleh warganya. Petunjuk jalan banyak dipasang diperempatan gang - karena jalannya memang cuma kecil tak bisa dilewati mobil, toko souvenir berupa kaos maupun cinderamata dari kerang, Puskesmasnya besar dan Masjidnya juga nyaman. Selain itu kebersihannya terjaga, penduduknya ramah dan keamanan juga cukup terjamin. Terbukti beberapa kali saya mendengar pengumuman telah ditemukannya tas atau dompet pengunjung dari pengeras suara. Motor warga juga diparkir begitu saja di luar rumah tanpa khawatir akan hilang. Ya iyalaah.. Kalau dicuri juga pasti ketahuan, kan keluarnya harus pakai perahu. Hehe.. 

Puskesmasnya cukup besar dan tampak modern
Petunjuk jalan
Intinya, tak bakalan rugi kita datang ke sini. Meskipun harus menyeberang pulau, tapi tak akan membuat kantong kita bolong dan bikin hati galau. Sebelumnya harap maklum kalau fotonya kurang jelas karena hanya diambil pakai BB. Soalnya yang bertugas mengurus properti lupa mengecharge baterai kamera dan chargernyapun lupa dibawa. Lengkap sudah, huhuhu...

Sedikit tips, berangkatlah pagi-pagi karena perahu reguler adanya antara jam 8-10 pagi. Bawalah bekal makan siang sendiri dan lauk yang tahan lama dan snack jika berniat menginap. Pulangnya jangan terlalu sore karena bisa jadi ombak telah meninggi.